hamburger-menu.png
next-button.png

AKSI NYATA GOTA STUNTING TP-PKK KALBAR BERSAMA ANGGOTA KORPRI DP3A DAN DINAS KETAHANAN PANGAN KALBAR

Friday, 7 June 2024

adpim@kalbarprov.go.id

AKSI NYATA GOTA STUNTING TP-PKK KALBAR BERSAMA ANGGOTA KORPRI DP3A DAN DINAS KETAHANAN PANGAN KALBAR

PONTIANAK - Dalam rangka mendukung percepatan penurunan angka prevalensi Stunting di Provinsi Kalbar, Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Kalbar, Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., tak henti-hentinya memberikan Sosialisasi kepada masyarakat atau orang tua stunting sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Ruang Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jum'at (7/6/2024).

Dalam hal ini, Windy bertindak sebagai narasumber untuk mengedukasi ketahanan keluarga dan pola gizi pada anak stunting serta melaunching Gerakan Orang Tua Asuh Anak (GOTA) Anggota KORPRI yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi (DP3A) Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar sebanyak 20 anak Stunting.

Selain itu Dinas Ketahanan Pangan Kalbar memberikan bantuan guna pengendalian Inflasi dan keluarga Stunting sebanyak 55 paket bahan pokok.

"Kegiatan hari ini tentang Edukasi Ketahanan Keluarga, sekaligus DP3A Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar menjadi Orang Tua Asuh untuk anak stunting (GOTA)," ujar Windy.

Windy menyebut aksi nyata seperti saat ini sangat diperlukan oleh masyarakat serta bentuk sosialisasi mengenai pencegahan dan penanganan stunting agar orang tua anak stunting dapat memahami pola asuh anak dan gizi.

"Ini diperlukan karena edukasi kepada orang tua khususnya yang memiliki anak dibawah Dua Tahun (baduta) untuk memahami pentingnya bagaimana cara mencegah stunting," tuturnya.

Selanjutnya, Windy mengatakan bahwa  hal-hal seperti Gerakan Orang Tua Asuh Anggota KORPRI ini merupakan aksi nyata dalam membantu anak-anak untuk terbebas dari stunting.

"Anak-anak ini selama 3 bulan kedepan akan langsung dipantau oleh Gerakan Orang Tua Asuh, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP-PKK serta Stakeholder terkait untuk memberikan makanan pendamping dan melakukan pengawasan langsung setiap 1 bulannya," kata Windy.

Tak lupa dirinya selalu mengingatkan dalam mencegah stunting harus terdapat 3 komponen utama dalam asupan makanan bagi buah hati mereka yakni Karbohidrat, Protein Hewani dan Lemak.

"Untuk karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng yang bisa didapat dari margarin. Hal ini berdasarkan dari penelitian Dokter Ahli Gizi" pungkasnya.

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kalbar (Asisten I Sekda Kalbar), Dra. Hj. Linda Purnama, M.Si., sekaligus mewakili Gubernur Kalbar mengapresiasi agenda ini yang mana pertemuan tersebut.

"Saya berharap ibu-ibu yang hadir disini dapat menjadi pelopor Gerakan Penurunan Angka Prevalensi Stunting, dengan cara menyampaikan kembali kepada keluarga maupun tetangganya dalam memberikan makanan yang terbaik dan bergizi kepada anaknya," harap Linda.

Dalam hal ini Linda mengungkapkan bahwa inti dalam menurunkan angka stunting yakni adalah ketahanan keluarga, karena keluarga merupakan garda terdepan penurunan prevalensi angka stunting.

"Pemerintah Provinsi Kalbar telah berupaya melakukan aksi-aksi nyata seperti Serbu Posyandu, Gerakan Orang Tua Asuh, Kakak Asuh Stunting dan gerakan lainnya. Namun jika keluarga tidak mendukung program-program yang dilakukan oleh pemerintah, hal tersebut tidak akan membuahkan hasil yang signifikan. Maka diperlukan kerjasama dari Keluarga dan masyarakat dalam menurunkan stunting," tutupnya.

Agenda tersebut turut dihadiri Pj. Ketua DWP Kalbar, Dayang Efi Masfiaty, Kepala DP3A Kalbar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, narasumber dari Ahli gizi dan kader-kader posyandu.(wnd)

AKSI NYATA GOTA STUNTING TP-PKK KALBAR BERSAMA ANGGOTA KORPRI DP3A DAN DINAS KETAHANAN PANGAN KALBAR

PONTIANAK - Dalam rangka mendukung percepatan penurunan angka prevalensi Stunting di Provinsi Kalbar, Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Kalbar, Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., tak henti-hentinya memberikan Sosialisasi kepada masyarakat atau orang tua stunting sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Ruang Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jum'at (7/6/2024).

Dalam hal ini, Windy bertindak sebagai narasumber untuk mengedukasi ketahanan keluarga dan pola gizi pada anak stunting serta melaunching Gerakan Orang Tua Asuh Anak (GOTA) Anggota KORPRI yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi (DP3A) Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar sebanyak 20 anak Stunting.

Selain itu Dinas Ketahanan Pangan Kalbar memberikan bantuan guna pengendalian Inflasi dan keluarga Stunting sebanyak 55 paket bahan pokok.

"Kegiatan hari ini tentang Edukasi Ketahanan Keluarga, sekaligus DP3A Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar menjadi Orang Tua Asuh untuk anak stunting (GOTA)," ujar Windy.

Windy menyebut aksi nyata seperti saat ini sangat diperlukan oleh masyarakat serta bentuk sosialisasi mengenai pencegahan dan penanganan stunting agar orang tua anak stunting dapat memahami pola asuh anak dan gizi.

"Ini diperlukan karena edukasi kepada orang tua khususnya yang memiliki anak dibawah Dua Tahun (baduta) untuk memahami pentingnya bagaimana cara mencegah stunting," tuturnya.

Selanjutnya, Windy mengatakan bahwa  hal-hal seperti Gerakan Orang Tua Asuh Anggota KORPRI ini merupakan aksi nyata dalam membantu anak-anak untuk terbebas dari stunting.

"Anak-anak ini selama 3 bulan kedepan akan langsung dipantau oleh Gerakan Orang Tua Asuh, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP-PKK serta Stakeholder terkait untuk memberikan makanan pendamping dan melakukan pengawasan langsung setiap 1 bulannya," kata Windy.

Tak lupa dirinya selalu mengingatkan dalam mencegah stunting harus terdapat 3 komponen utama dalam asupan makanan bagi buah hati mereka yakni Karbohidrat, Protein Hewani dan Lemak.

"Untuk karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng yang bisa didapat dari margarin. Hal ini berdasarkan dari penelitian Dokter Ahli Gizi" pungkasnya.

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kalbar (Asisten I Sekda Kalbar), Dra. Hj. Linda Purnama, M.Si., sekaligus mewakili Gubernur Kalbar mengapresiasi agenda ini yang mana pertemuan tersebut.

"Saya berharap ibu-ibu yang hadir disini dapat menjadi pelopor Gerakan Penurunan Angka Prevalensi Stunting, dengan cara menyampaikan kembali kepada keluarga maupun tetangganya dalam memberikan makanan yang terbaik dan bergizi kepada anaknya," harap Linda.

Dalam hal ini Linda mengungkapkan bahwa inti dalam menurunkan angka stunting yakni adalah ketahanan keluarga, karena keluarga merupakan garda terdepan penurunan prevalensi angka stunting.

"Pemerintah Provinsi Kalbar telah berupaya melakukan aksi-aksi nyata seperti Serbu Posyandu, Gerakan Orang Tua Asuh, Kakak Asuh Stunting dan gerakan lainnya. Namun jika keluarga tidak mendukung program-program yang dilakukan oleh pemerintah, hal tersebut tidak akan membuahkan hasil yang signifikan. Maka diperlukan kerjasama dari Keluarga dan masyarakat dalam menurunkan stunting," tutupnya.

Agenda tersebut turut dihadiri Pj. Ketua DWP Kalbar, Dayang Efi Masfiaty, Kepala DP3A Kalbar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, narasumber dari Ahli gizi dan kader-kader posyandu.(wnd)

AKSI NYATA GOTA STUNTING TP-PKK KALBAR BERSAMA ANGGOTA KORPRI DP3A DAN DINAS KETAHANAN PANGAN KALBAR

PONTIANAK - Dalam rangka mendukung percepatan penurunan angka prevalensi Stunting di Provinsi Kalbar, Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Kalbar, Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., tak henti-hentinya memberikan Sosialisasi kepada masyarakat atau orang tua stunting sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Ruang Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jum'at (7/6/2024).

Dalam hal ini, Windy bertindak sebagai narasumber untuk mengedukasi ketahanan keluarga dan pola gizi pada anak stunting serta melaunching Gerakan Orang Tua Asuh Anak (GOTA) Anggota KORPRI yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi (DP3A) Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar sebanyak 20 anak Stunting.

Selain itu Dinas Ketahanan Pangan Kalbar memberikan bantuan guna pengendalian Inflasi dan keluarga Stunting sebanyak 55 paket bahan pokok.

"Kegiatan hari ini tentang Edukasi Ketahanan Keluarga, sekaligus DP3A Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar menjadi Orang Tua Asuh untuk anak stunting (GOTA)," ujar Windy.

Windy menyebut aksi nyata seperti saat ini sangat diperlukan oleh masyarakat serta bentuk sosialisasi mengenai pencegahan dan penanganan stunting agar orang tua anak stunting dapat memahami pola asuh anak dan gizi.

"Ini diperlukan karena edukasi kepada orang tua khususnya yang memiliki anak dibawah Dua Tahun (baduta) untuk memahami pentingnya bagaimana cara mencegah stunting," tuturnya.

Selanjutnya, Windy mengatakan bahwa  hal-hal seperti Gerakan Orang Tua Asuh Anggota KORPRI ini merupakan aksi nyata dalam membantu anak-anak untuk terbebas dari stunting.

"Anak-anak ini selama 3 bulan kedepan akan langsung dipantau oleh Gerakan Orang Tua Asuh, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP-PKK serta Stakeholder terkait untuk memberikan makanan pendamping dan melakukan pengawasan langsung setiap 1 bulannya," kata Windy.

Tak lupa dirinya selalu mengingatkan dalam mencegah stunting harus terdapat 3 komponen utama dalam asupan makanan bagi buah hati mereka yakni Karbohidrat, Protein Hewani dan Lemak.

"Untuk karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng yang bisa didapat dari margarin. Hal ini berdasarkan dari penelitian Dokter Ahli Gizi" pungkasnya.

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kalbar (Asisten I Sekda Kalbar), Dra. Hj. Linda Purnama, M.Si., sekaligus mewakili Gubernur Kalbar mengapresiasi agenda ini yang mana pertemuan tersebut.

"Saya berharap ibu-ibu yang hadir disini dapat menjadi pelopor Gerakan Penurunan Angka Prevalensi Stunting, dengan cara menyampaikan kembali kepada keluarga maupun tetangganya dalam memberikan makanan yang terbaik dan bergizi kepada anaknya," harap Linda.

Dalam hal ini Linda mengungkapkan bahwa inti dalam menurunkan angka stunting yakni adalah ketahanan keluarga, karena keluarga merupakan garda terdepan penurunan prevalensi angka stunting.

"Pemerintah Provinsi Kalbar telah berupaya melakukan aksi-aksi nyata seperti Serbu Posyandu, Gerakan Orang Tua Asuh, Kakak Asuh Stunting dan gerakan lainnya. Namun jika keluarga tidak mendukung program-program yang dilakukan oleh pemerintah, hal tersebut tidak akan membuahkan hasil yang signifikan. Maka diperlukan kerjasama dari Keluarga dan masyarakat dalam menurunkan stunting," tutupnya.

Agenda tersebut turut dihadiri Pj. Ketua DWP Kalbar, Dayang Efi Masfiaty, Kepala DP3A Kalbar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, narasumber dari Ahli gizi dan kader-kader posyandu.(wnd)

AKSI NYATA GOTA STUNTING TP-PKK KALBAR BERSAMA ANGGOTA KORPRI DP3A DAN DINAS KETAHANAN PANGAN KALBAR

PONTIANAK - Dalam rangka mendukung percepatan penurunan angka prevalensi Stunting di Provinsi Kalbar, Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Kalbar, Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., tak henti-hentinya memberikan Sosialisasi kepada masyarakat atau orang tua stunting sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Ruang Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jum'at (7/6/2024).

Dalam hal ini, Windy bertindak sebagai narasumber untuk mengedukasi ketahanan keluarga dan pola gizi pada anak stunting serta melaunching Gerakan Orang Tua Asuh Anak (GOTA) Anggota KORPRI yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi (DP3A) Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar sebanyak 20 anak Stunting.

Selain itu Dinas Ketahanan Pangan Kalbar memberikan bantuan guna pengendalian Inflasi dan keluarga Stunting sebanyak 55 paket bahan pokok.

"Kegiatan hari ini tentang Edukasi Ketahanan Keluarga, sekaligus DP3A Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar menjadi Orang Tua Asuh untuk anak stunting (GOTA)," ujar Windy.

Windy menyebut aksi nyata seperti saat ini sangat diperlukan oleh masyarakat serta bentuk sosialisasi mengenai pencegahan dan penanganan stunting agar orang tua anak stunting dapat memahami pola asuh anak dan gizi.

"Ini diperlukan karena edukasi kepada orang tua khususnya yang memiliki anak dibawah Dua Tahun (baduta) untuk memahami pentingnya bagaimana cara mencegah stunting," tuturnya.

Selanjutnya, Windy mengatakan bahwa  hal-hal seperti Gerakan Orang Tua Asuh Anggota KORPRI ini merupakan aksi nyata dalam membantu anak-anak untuk terbebas dari stunting.

"Anak-anak ini selama 3 bulan kedepan akan langsung dipantau oleh Gerakan Orang Tua Asuh, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP-PKK serta Stakeholder terkait untuk memberikan makanan pendamping dan melakukan pengawasan langsung setiap 1 bulannya," kata Windy.

Tak lupa dirinya selalu mengingatkan dalam mencegah stunting harus terdapat 3 komponen utama dalam asupan makanan bagi buah hati mereka yakni Karbohidrat, Protein Hewani dan Lemak.

"Untuk karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng yang bisa didapat dari margarin. Hal ini berdasarkan dari penelitian Dokter Ahli Gizi" pungkasnya.

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kalbar (Asisten I Sekda Kalbar), Dra. Hj. Linda Purnama, M.Si., sekaligus mewakili Gubernur Kalbar mengapresiasi agenda ini yang mana pertemuan tersebut.

"Saya berharap ibu-ibu yang hadir disini dapat menjadi pelopor Gerakan Penurunan Angka Prevalensi Stunting, dengan cara menyampaikan kembali kepada keluarga maupun tetangganya dalam memberikan makanan yang terbaik dan bergizi kepada anaknya," harap Linda.

Dalam hal ini Linda mengungkapkan bahwa inti dalam menurunkan angka stunting yakni adalah ketahanan keluarga, karena keluarga merupakan garda terdepan penurunan prevalensi angka stunting.

"Pemerintah Provinsi Kalbar telah berupaya melakukan aksi-aksi nyata seperti Serbu Posyandu, Gerakan Orang Tua Asuh, Kakak Asuh Stunting dan gerakan lainnya. Namun jika keluarga tidak mendukung program-program yang dilakukan oleh pemerintah, hal tersebut tidak akan membuahkan hasil yang signifikan. Maka diperlukan kerjasama dari Keluarga dan masyarakat dalam menurunkan stunting," tutupnya.

Agenda tersebut turut dihadiri Pj. Ketua DWP Kalbar, Dayang Efi Masfiaty, Kepala DP3A Kalbar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, narasumber dari Ahli gizi dan kader-kader posyandu.(wnd)

AKSI NYATA GOTA STUNTING TP-PKK KALBAR BERSAMA ANGGOTA KORPRI DP3A DAN DINAS KETAHANAN PANGAN KALBAR

PONTIANAK - Dalam rangka mendukung percepatan penurunan angka prevalensi Stunting di Provinsi Kalbar, Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Kalbar, Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., tak henti-hentinya memberikan Sosialisasi kepada masyarakat atau orang tua stunting sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Ruang Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jum'at (7/6/2024).

Dalam hal ini, Windy bertindak sebagai narasumber untuk mengedukasi ketahanan keluarga dan pola gizi pada anak stunting serta melaunching Gerakan Orang Tua Asuh Anak (GOTA) Anggota KORPRI yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi (DP3A) Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar sebanyak 20 anak Stunting.

Selain itu Dinas Ketahanan Pangan Kalbar memberikan bantuan guna pengendalian Inflasi dan keluarga Stunting sebanyak 55 paket bahan pokok.

"Kegiatan hari ini tentang Edukasi Ketahanan Keluarga, sekaligus DP3A Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar menjadi Orang Tua Asuh untuk anak stunting (GOTA)," ujar Windy.

Windy menyebut aksi nyata seperti saat ini sangat diperlukan oleh masyarakat serta bentuk sosialisasi mengenai pencegahan dan penanganan stunting agar orang tua anak stunting dapat memahami pola asuh anak dan gizi.

"Ini diperlukan karena edukasi kepada orang tua khususnya yang memiliki anak dibawah Dua Tahun (baduta) untuk memahami pentingnya bagaimana cara mencegah stunting," tuturnya.

Selanjutnya, Windy mengatakan bahwa  hal-hal seperti Gerakan Orang Tua Asuh Anggota KORPRI ini merupakan aksi nyata dalam membantu anak-anak untuk terbebas dari stunting.

"Anak-anak ini selama 3 bulan kedepan akan langsung dipantau oleh Gerakan Orang Tua Asuh, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP-PKK serta Stakeholder terkait untuk memberikan makanan pendamping dan melakukan pengawasan langsung setiap 1 bulannya," kata Windy.

Tak lupa dirinya selalu mengingatkan dalam mencegah stunting harus terdapat 3 komponen utama dalam asupan makanan bagi buah hati mereka yakni Karbohidrat, Protein Hewani dan Lemak.

"Untuk karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng yang bisa didapat dari margarin. Hal ini berdasarkan dari penelitian Dokter Ahli Gizi" pungkasnya.

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kalbar (Asisten I Sekda Kalbar), Dra. Hj. Linda Purnama, M.Si., sekaligus mewakili Gubernur Kalbar mengapresiasi agenda ini yang mana pertemuan tersebut.

"Saya berharap ibu-ibu yang hadir disini dapat menjadi pelopor Gerakan Penurunan Angka Prevalensi Stunting, dengan cara menyampaikan kembali kepada keluarga maupun tetangganya dalam memberikan makanan yang terbaik dan bergizi kepada anaknya," harap Linda.

Dalam hal ini Linda mengungkapkan bahwa inti dalam menurunkan angka stunting yakni adalah ketahanan keluarga, karena keluarga merupakan garda terdepan penurunan prevalensi angka stunting.

"Pemerintah Provinsi Kalbar telah berupaya melakukan aksi-aksi nyata seperti Serbu Posyandu, Gerakan Orang Tua Asuh, Kakak Asuh Stunting dan gerakan lainnya. Namun jika keluarga tidak mendukung program-program yang dilakukan oleh pemerintah, hal tersebut tidak akan membuahkan hasil yang signifikan. Maka diperlukan kerjasama dari Keluarga dan masyarakat dalam menurunkan stunting," tutupnya.

Agenda tersebut turut dihadiri Pj. Ketua DWP Kalbar, Dayang Efi Masfiaty, Kepala DP3A Kalbar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, narasumber dari Ahli gizi dan kader-kader posyandu.(wnd)

AKSI NYATA GOTA STUNTING TP-PKK KALBAR BERSAMA ANGGOTA KORPRI DP3A DAN DINAS KETAHANAN PANGAN KALBAR

PONTIANAK - Dalam rangka mendukung percepatan penurunan angka prevalensi Stunting di Provinsi Kalbar, Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Kalbar, Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., tak henti-hentinya memberikan Sosialisasi kepada masyarakat atau orang tua stunting sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Ruang Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jum'at (7/6/2024).

Dalam hal ini, Windy bertindak sebagai narasumber untuk mengedukasi ketahanan keluarga dan pola gizi pada anak stunting serta melaunching Gerakan Orang Tua Asuh Anak (GOTA) Anggota KORPRI yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi (DP3A) Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar sebanyak 20 anak Stunting.

Selain itu Dinas Ketahanan Pangan Kalbar memberikan bantuan guna pengendalian Inflasi dan keluarga Stunting sebanyak 55 paket bahan pokok.

"Kegiatan hari ini tentang Edukasi Ketahanan Keluarga, sekaligus DP3A Kalbar dan Dinas Ketahanan Pangan Kalbar menjadi Orang Tua Asuh untuk anak stunting (GOTA)," ujar Windy.

Windy menyebut aksi nyata seperti saat ini sangat diperlukan oleh masyarakat serta bentuk sosialisasi mengenai pencegahan dan penanganan stunting agar orang tua anak stunting dapat memahami pola asuh anak dan gizi.

"Ini diperlukan karena edukasi kepada orang tua khususnya yang memiliki anak dibawah Dua Tahun (baduta) untuk memahami pentingnya bagaimana cara mencegah stunting," tuturnya.

Selanjutnya, Windy mengatakan bahwa  hal-hal seperti Gerakan Orang Tua Asuh Anggota KORPRI ini merupakan aksi nyata dalam membantu anak-anak untuk terbebas dari stunting.

"Anak-anak ini selama 3 bulan kedepan akan langsung dipantau oleh Gerakan Orang Tua Asuh, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP-PKK serta Stakeholder terkait untuk memberikan makanan pendamping dan melakukan pengawasan langsung setiap 1 bulannya," kata Windy.

Tak lupa dirinya selalu mengingatkan dalam mencegah stunting harus terdapat 3 komponen utama dalam asupan makanan bagi buah hati mereka yakni Karbohidrat, Protein Hewani dan Lemak.

"Untuk karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng yang bisa didapat dari margarin. Hal ini berdasarkan dari penelitian Dokter Ahli Gizi" pungkasnya.

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kalbar (Asisten I Sekda Kalbar), Dra. Hj. Linda Purnama, M.Si., sekaligus mewakili Gubernur Kalbar mengapresiasi agenda ini yang mana pertemuan tersebut.

"Saya berharap ibu-ibu yang hadir disini dapat menjadi pelopor Gerakan Penurunan Angka Prevalensi Stunting, dengan cara menyampaikan kembali kepada keluarga maupun tetangganya dalam memberikan makanan yang terbaik dan bergizi kepada anaknya," harap Linda.

Dalam hal ini Linda mengungkapkan bahwa inti dalam menurunkan angka stunting yakni adalah ketahanan keluarga, karena keluarga merupakan garda terdepan penurunan prevalensi angka stunting.

"Pemerintah Provinsi Kalbar telah berupaya melakukan aksi-aksi nyata seperti Serbu Posyandu, Gerakan Orang Tua Asuh, Kakak Asuh Stunting dan gerakan lainnya. Namun jika keluarga tidak mendukung program-program yang dilakukan oleh pemerintah, hal tersebut tidak akan membuahkan hasil yang signifikan. Maka diperlukan kerjasama dari Keluarga dan masyarakat dalam menurunkan stunting," tutupnya.

Agenda tersebut turut dihadiri Pj. Ketua DWP Kalbar, Dayang Efi Masfiaty, Kepala DP3A Kalbar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, narasumber dari Ahli gizi dan kader-kader posyandu.(wnd)