hamburger-menu.png
next-button.png

DISKUSI SANTAI, HARISSON BAHAS PENINGKATAN IPM SERTA MUTU PENDIDIKAN

Monday, 30 September 2024

adpim@kalbarprov.go.id

DISKUSI SANTAI, HARISSON BAHAS PENINGKATAN IPM SERTA MUTU PENDIDIKAN

 

PONTIANAK - Dalam rangka memajukan pendidikan serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., memberikan arahan dalam agenda Diskusi Santai bersama Forum Komunikasi Kegiatan Belajar Masyarakat (FK-PKBM) Kabupaten/Kota se- Kalbar di Hotel Orchardz Gajahmada Pontianak, pada Senin (30/9/2024).

 

Harisson mengatakan bahwa pendidikan termasuk sektor yang sangat penting dalam menuju Indonesia Emas 2045, yang mana Indonesia termasuk salah satu dari 4 negara yang perekonomiannya terbesar di dunia.

 

"Kunci dari negara maju yaitu Pendidikan, jika sektor pendidikan sudah maju maka semua sektor/bidang akan mengikuti kemajuan dengan sendirinya," katanya di hadapan para peserta FK-PKBM.

 

Dirinya menjelaskan bahwa IPM Kalbar tidak berbanding jauh dengan angka yang ditargetkan nasional.

 

"Jadi umur harapan hidup di angka nasional 73,93 tahun sedangkan Kalbar 73,71 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah itu 7,71 tahun, angka nasional 8,77 jadi tidak berbeda jauh. Jangan kita beranggapan IPM Kalbar rendah," jelas Harisson.

 

Dilanjutkannya bahwa pertumbuhan IPM Kalbar berada pada peringkat 4 secara nasional sebesar 1,09 persen setelah Provinsi Papua, Nusantara Tenggara Timur dan Papua Barat.

 

"IPM kita (Kalbar) naik 1,09%, namun angka ini beda-beda tipis dengan Provinsi lain tetapi kita termasuk peringkat ke- 4 kenaikan IPMnya," ujarnya.

 

Selain peningkatan IPM, Harisson berharap mutu pendidikan juga dapat ditingkatkan agar menghasilkan SDM yang berkualitas.

 

"Saya minta mutu pendidikan juga ditingkatkan, memang betul rata-rata lama sekolahnya naik tetapi mutunya juga harus naik," harapnya.

 

Pemerintah Provinsi Kalbar khusus di jenjang SMA/SMK Negeri dan SLB telah menjalankan strategi layanan pendidikan ke masyarakat.

 

"Seluruh siswa negeri itu di samping menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Kemendikbud, Pemprov. Kalbar juga memberikan bantuan berupa Program Beasiswa (PBP), yang mana siswa tidak boleh lagi ditarik iuran untuk sekolah, jadi sudah gratis," tutupnya.

Dalam diskusi santai tersebut, Pj. Gubernur didampingi Ketua DPW FK PKBM Kalbar, Mahatir Muhammad dan Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kalbar, Dr. Wahidin, S.Pd., M.Pd., serta Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kalbar, Iwan Kurniawan, S.Si., M.Si., beserta FK PKBM se- Kalbar.(wdn/Sri)