PONTIANAK - Pelaksanaan tugas Kepala Bidang Komunikasi Publik mewakili Kepala Dinas Kominfo Prov Kalbar menyampaikan materi “ bijak dan cerdas bermedia sosial bagian dari bela negara. ”
Plt. Kabid KP mengatakan saat ini media sosial menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Berbagai hal sekarang dapat dilakukan di media sosial, mulai dari berkomunikasi dengan kerabat, berbinis, dan lain sebagainya.
Disamping itu ada hal yang perlu diperhatikan juga terkait pengelolaan media sosial, dimana medsos dapat menjadi tempat beresiko yang dapat menimbulkan konflik.
Pemerintah telah melakukan upaya untuk mencegah konflik dengan menyusun UU No.19 Tahun 2016 informasi dan transaksi Elektronik yang merupakan perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008. Pembuatan paraturan tersebut sebagai bukti bahwa dampak dari media sosial sangat besar bagi kehidupan warga negara Indonesia, oleh karena itu kita harus bijak dalam menggunakan medsos agar tidak terjerat dengan hukum yang berlaku, ujar Soni.
Lebih lanjut, dalam paparanya Soni berharap agar para peserta kegiatan yang di ikuti anak-anak pelajar, untuk bijak dalam menggunakan media sosial, jangan asal share sebelum tau dan mengecek kebenarannya, hindari memulai konflik dengan menjaga etika kesopanan santun dalam berkomentar dengan tidak mengunakan kata tercela, manfaatkan fitur terbaru media sosial agar tidak tertinggal, serta memanfaatkan waktu dengan baik tanpa harus berlebihan.
Kegiatan yang digelar oleh Kemenhan, rabu (15/5/2024) mengusung tema “ Sosialisasi dan Deseminasi Pembinaan kesadaran bela negara lingkup pendidikan tingkat SLTA TA 2024,” yang di ikuti sebanyak 230 pelajar yang terdiri dari 64 Sekolah Kota Pontianak berpartisipasi dalam kegiatan Sosialisasi dan Desiminasi Bela Negara, yang mana setiap sekolah mengutus 3 sampai 5 siswa untuk ikut pembinaan, mayoritas siswa yang dipilih merupakan pelajar yang aktif dalam berorganisasi seperti mengkuti Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Praja Muda Karana (Pramuka) dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Oleh: (Rinto, S.Sos)