SINGKAWANG - Presiden Joko Widodo tiba di Bandara Singkawang, Kota Singkawang pada Rabu pagi, tepat pukul 09.00 WIB. Kedatangan tersebut disambut dengan meriah oleh para pejabat dan tokoh-tokoh lokal, serta diwarnai oleh berbagai kegiatan budaya yang unik dan menarik, Rabu (20/3/2024).
Tampak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pj. Gubernur Kalimantan Barat Harisson, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan, Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol. Pipit Rismanto, Danlanud Harry Hadisoemantri Letkol Pnb. Dion Aridito, serta Pj. Wali Kota Singkawang Sumastro menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Presiden Jokowi disambut hangat oleh warga Kota Seribu Kelenteng dengan pengalungan manik-manik khas Kalimantan Barat dan pemakaian tanjak khas Melayu Kalbar yaitu penutup kepala sebagai tanda ucapan selamat datang.
Kedatangan Presiden turut diiringi dengan tarian tidayu dan tarian barongsai yang dibawakan putra-putri daerah Kalimantan Barat. Penyambutan dengan berbagai tradisi ini merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan masyarakat Kalimantan Barat kepada tamu yang datang. Tak hanya itu Tradisi ini juga merupakan salah satu kekayaan budaya dan kearifan lokal Kalimantan Barat.
Penyambutan ini merupakan simbol toleransi dan keharmonisan antar etnis di Singkawang yang melibatkan adat dan budaya dari tiga etnis di Kota Singkawang yakni Tionghoa, Dayak, dan Melayu.
Prosesi penyambutan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan adat ‘Tepung Tawar’ yang merupakan simbol penghormatan dan penyambutan kepada tamu yang datang, dan dipercaya dapat memberikan berkah dan doa restu kepada tamu yang diterima.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Singkawang ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan pembangunan serta memperkuat kerukunan antar-etnis di daerah tersebut. Dengan harapan bahwa keberagaman budaya dan toleransi antar-etnis di Kota Singkawang akan terus terjaga dan berkembang untuk masa depan yang lebih baik. Jokowi berharap bahwa tradisi ini akan terus dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda.
“Keberagaman budaya adalah kekuatan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita harus terus menjaga dan melestarikan tradisi toleransi dan kerukunan antar-etnis di Singkawang, agar dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.” puji Jokowi. (Adpim)
Oleh: (Harits Rachmanto, S.STP)