hamburger-menu.png
next-button.png

KONFERENSI PGRI KALBAR, HARISSON PASTIKAN NEGARA HADIR DALAM KESEJAHTERAAN PARA GURU

Friday, 20 September 2024

adpim@kalbarprov.go.id

KONFERENSI PGRI KALBAR, HARISSON PASTIKAN NEGARA HADIR DALAM KESEJAHTERAAN PARA GURU

 

KUBU RAYA - Saat membuka Konferensi Provinsi PGRI Ke-23 di Hotel Gardenia Resort Penjabat Gubernur Kalbar dr. Harisson, M.Kes., meminta kepada seluruh guru untuk memberikan pembelajaran kepada anak didiknya dengan menyenangkan.

 

"Saya berharap bapak-bapak dan ibu-ibu harus ada pembaharuan dalam setiap metode pembelajaran agar para murid tidak merasa terbebani dengan gaya belajar yang monoton," hal tersebut diungkapkan Pj Gubernur Harisson saat membuka Konferensi Provinsi PGRI Kalimantan Barat Masa Bakti XXIII Tahun 2024-2029, Jumat malam (20/9/2024).

 

Sebelumnya, Harisson menceritakan, telah belajar bersama Prof Yohanes Surya dengan pembelajaran metode Gasing (Gampang, Asik, dan Menyenangkan). Metode tersebut mampu memberikan pengetahuan yang begitu cepat untuk dipahami oleh anak.

 

"Jadi bapak dan ibu sekalian, cara menyampaikan pembelajaran dengan teknik bermain dan menyenangkan itu lebih cepat dipahami oleh anak. Salah satu contoh pelajaran yang mampu dikuasai seperti menyelesaikan soal-soal integral, sin cos tangen yang dipelajari saat SMA bisa dikuasai anak SD kelas 4," ujar Harisson.

 

Ditengah kehadiran seluruh para guru, dirinya merasa sangat bangga bisa hadir pada kegiatan ini.

 

"Jujur saja saya sangat senang bisa hadir pada acara ini, saya seperti berada di tengah - tengah para penghuni surga. Bukan tanpa sebab, dengan tangan-tangan para murid bisa menulis dan membaca sehingga mampu memberikan manfaat untuk masyarakat dan pahalanya terus mengalir kepada bapak-bapak dan ibu-ibu," imbuhnya.

 

Kemudian, menyinggung soal kesejahteraan para guru, orang nomor satu di Kalbar tersebut memastikan bahwa negara selalu hadir untuk memperhatikan kesejahteraan para guru. Namun disisi lain dirinya juga menekankan, ketika negara sudah memenuhi hak-haknya para guru juga harus mengimbanginya dengan mutu pendidikan yang berkualitas.

"Saya rasa negara seharusnya bertanggung jawab penuh dalam memperhatikan kesejahteraan para guru. Bagaimana negara seperti kita ingin terlepas dari negara berkembang menjadi negara maju jika mutu pendidikan kita masih rendah dan itu semua tergantung pada guru. Jadi kita sepakat bahwa negara harus hadir setiap persoalan dalam mensejahterakan para guru," pungkasnya. (Rfa/irm)