Foto: Kabid Yankes dan seluruh peserta berfoto bersama
PONTIANAK - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat menginisiasi pelaksanaan Rapat Evaluasi Semester Kematian Ibu dan Anak AMPSR (Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon), yang dipusatkan di Hote Orchardz Perdana Pontianak, pada Rabu (20/11/2024).
Kegiatan tersebut turut melibatkan oleh sejumlah unsur sektoral sebagai peserta, diantaranya perwakilan dari Bappeda, RSUD dr. Soedarso, BKKBN, BPJS, OP, Bidkor, dan lain-lain.
Dalam sambutan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dr. Erna Yulianti yang dibacakan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dr. Purwitasari Aquarini Pregnancy, mengatakan bahwa sesuai Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan no 15 dan no 162 tahun 2010 tentang pelaporan kematian dan penyebab kematian, bahwa terkait dengan kematian ibu dan anak setiap kematian maternal dan perinatal dilakukan proses audit maternal perinatal dari mulai proses notifikasi, pelaporan, pengkajian maupun analisis kematian.
“Melalui hal tersebut perlu ditekankan adanya upaya harmonisasi kebijakan dalam mendorong pelaksanaan AMPAR secara berkala dan berkesinambungan. Hal ini perlu dilakukan sebagai komitmen kita dalam menurunkan kasus kematian ibu dan anak, khususnya di Kalimantan Barat,” ujar Kabid Kesmas.
Dirinya juga menuturkan melalui kegiatan ini dapat menciptakan komitmen bersama, berkaitan erat dengan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan maternal dan perinatal.
Terlebih, sambungnya, dalam proses menurunkan kasus kematian ibu dan anak banyak ditemui hambatan dan kendala yang dihadapi.
“Untuk itu perlu dilakukan evaluasi untuk menilai apakah upaya yang telah dilakukan cukup efektif dan efisien dalam mencapai hasil yang ditargetkan sesuai dengan kemajuan yang dicapai. Sehingga dapat mengukur perubahan yang lebih spesifik,” paparnya.
dr. Purwita berharap kegiatan yang dilaksanakan dengan melibatkan unsur terkait ini dapat berdampak, khususnya memberi kontribusi dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan berkualitas.
“Sehingga dapat mencapai target, yakni menurunkan angka kematian ibu, bayi di kalimantan Barat,” tutupnya. (Dinkes Prov. Kalbar)