hamburger-menu.png
next-button.png

PANTAU HARGA SEMBAKO, PJ GUBERNUR HARISSON KUNJUNGI PASAR MARKASAN MELAWI

Saturday, 14 October 2023

admin-kalbarprov

[10.24, 14/10/2023] Nizar Prima Ramadan: NANGA PINOH - Operasi Pasar dilakukan dalam rangka menekan inflasi di Kabupaten Melawi. Pj Gubernur Kalbar, dr. Harisson, M.Kes. bersama Kepala Perangkat Daerah terkait meninjau secara langsung kegiatan tersebut di Pasar Markasan Melawi, Sabtu (14/10/2023).

Dalam meninjau Pasar Markasan Melawi, Pemerintah Provinsi juga melakukan Gerakan Pangan Murah untuk menekan dan mengendalikan harga beras. Program Gerakan Pangan Murah (GPM) ini akan dilakukan di Melawi oleh Pemerintah Provinsi 2 kali sebulan untuk menekan harga beras di Melawi yang terlampau tinggi.

Harga beras yang naik di Melawi ini merupakan permasalahan yang terus terjadi, sehingga Pemerintah Provinsi juga harus terus melakukan peninjauan untuk mengetahui letak permasalahannya. 

Salah satu permasalahan dari naiknya harga beras di Melawi ini adalah dimana Kalimantan Tengah menyuplai beras dari Melawi. 

"Beras di Melawi ini juga menjadi pemasok untuk Kalimantan Tengah. Jadi masyarakat di Kalteng itu lewat jalur PT. Erna. Mereka belanja berasnya juga di Melawi. Jadi kalau permintaan besar ya harga di melawi ini pastinya akan naik, ini salah satu permasalahannya. Ini juga bisa menyebabkan inflasi", ungkap Harisson.(irf)
[10.35, 14/10/2023] Nizar Prima Ramadan: PJ GUBERNUR KALBAR GENCARKAN PENURUNAN STUNTING DI MELAWI

KAPUAS HULU - Dalam Kunjungan Kerja di Kabupaten Melawi, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes. bersama Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari, S.STP., M.Si. mengunjungi Posyandu sekaligus menghadiri kegiatan edukasi gizi pada Ibu Hamil, Ibu Bayi dan Balita di Halaman Kantor Desa Sidomulyo Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Kapuas Hulu untuk mencegah stunting, Sabtu (14/10/2023).

Kembali sebagai narasumber kegiatan edukasi gizi pada Ibu Hamil, Ibu Bayi dan Balita di Posyandu untuk mencegah stunting yakni dr. Nevita Bachtiar, Sp.A dan dr. Fitri Vidyastuti, SP.Gk.

Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur mengatakan bahwa pentingnya mencegah stunting terhadap anak-anak atau masa depan bangsa.

"Karena pada tahun 2045 atau 22 tahun lagi, Indonesia ini akan menjadi negara maju. Jadi prediksi dari lembaga-lembaga keuangan dunia, Indonesia akan menjadi 4 (empat) negara terbesar di dunia setelah Negara China, Amerika dan India," kata Harisson.

Dirinya menambahkan bahwa Indonesia khususnya Kalimantan Barat dalam menyambut hal itu diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten karena nantinya banyak perusahaan besar akan menanamkan investasi ke Indonesia.

"Untuk itu kita harus menyiapkan SDM untuk Tahun 2045 nanti, mereka harus kita siapkan menjadi tenaga kerja yang cerdas, unggul dan berinovasi. Supaya mereka menjadi seperti itu, kita cegah untuk tidak stunting, kita ciptakan generasi sekarang ini nanti di Tahun 2045 menjadi anak-anak yang cerdas dan unggul," tambahnya.

Selanjutnya, Pj. Gubernur optimis anak-anak bangsa Indonesia khususnya anak-anak generasi masa depan Kalbar akan mampu bersaing dan bekerja dengan baik terhadap perusahaan-perusahan besar yang berinvestasi di Kalbar.

"Jangan sampai ada alasan tenaga kerja kita tidak mempunyai kemampuan keahlian untuk bekerja di perusahaan mereka, untuk itu sekarang kita siapkan generasi kita ini agar generasi yang cerdas, kita bekali mereka nanti dengan pendidikan yang baik sehingga nanti mereka akan mampu bekerja di perusahaan perusahaan besar yang ada di indonesia, di Kalimantan Barat, maupun di seluruh dunia," ujarnya.

Maka dari itu, dirinya menekankan kembali pentingnya mencegah stunting pada anak-anak atau ibu hamil.

"Untuk itu penting kita mencegah stunting ini, mencegah stunting ini dari anak-anak remaja putri. Remaja putri harus sehat jangan sampe dia anemia (kekurangan darah) kemudian ibu hamil harus benar benar sehat tidak kekurangan energi yang kronis kemudian melahirkan. Setelah dilahirkan bayi diberi asupan yang cukup sehingga mereka menjadi cerdas," tutupnya.(adpim)

 


Oleh: (Nizar Prima Ramadan, S.STP)