hamburger-menu.png
next-button.png

Pembekalan Peserta PIDI dan PIDGI Angkatan III Tahun 2024, Jadi Wadah untuk Tingkatkan Keterampilan dan Kemahiran Dokter dan Dokter Gigi

Tuesday, 27 August 2024

infokes

Foto: Sekdis Dinkes memberikan sambutan

PONTIANAK – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat kembali menginisiasi pelaksanaan pembekalan peserta PIDI (Persaturan Ikatan Dokter Indonesia) dan PIDGI (Persatuan Ikatan Dokter Gigi Indonesia) Angkatan III Tahun 2024 di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Adapun giat tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, beberapa perwakilan Dinas Kesehatan dari Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat, Pimpinan Wahana/Direktur Rumah Sakit di wilayah Kalimantan Barat, para dokter pendamping PIDI, perwakilan dari KIKI (Komite Internsip Kedokteran Indonesia) Kalimantan Barat, serta peserta dari PIDI (72 0rang) dan PIDGI (19 orang) Angkatan III Tahun 2024 Provinsi Kalimantan Barat, yang dilaksanakan di Hotel Mercure Pontianak, Kamis (22/14/2024).

Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Yuliana, SKM turut menyampaikan apresiasi dan penghargaan pada pimpinan wahana/Direktur Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan Kabupaten yang telah mengusulkan dan memfasilitasi program dalam pelaksanakan kegiatan internsip bagi peserta PIDI dan PIDGI, sehingga dapat memberi nilai tambah dalam pelayanan UKP dan UKM di daerah/wahana.

Yuliana juga menambahkan bahwa sampai saat ini Kalimantan Barat masih sangat kekurangan dokter dan dokter gigi. Terlebih merujuk pada data yang menunjukkan bahwa masih ada 3 (1,2%) Puskesmas yang belum ada dokter (umum) dari 249 Puskesmas dan sebanyak 115 ( 46,18%) Puskesmas belum ada dokter gigi.

“Jadi secara keseluruhan baru 134 (53,82%) puskesmas ada dokter giginya.  Terutama kabupaten Sekadau kurang sekali dokter giginya baru ada 1 puskesmas yang ada dokter giginya,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.

“Kita berharap dengan adanya PIDGI di Kabupaten Sekadau sebagai pemerataan keberadaan dokter gigi di daerah Kalimantan Barat,” imbuhnya.

Disamping itu, dirinya juga turut berpesan kepada seluruh dokter dan dokter gigi pendamping untuk mengikuti seluruh rangkaian pembekalan ini dari awal sampai akhir secara optimal.

Sementara kepada para peserta PIDI dan PIDGI, Yuliana turut memberikan semangat selama menjalankan program, dengan waktu masing-masing PIDI 12 bulan (6 bulan di Rumah Sakit dan 6 Bulan di Puskesmas) dan PIDGI 6 bulan (3 bulan di Rumah Sakit dan 3 bulan di Puskesmas). 

“Tentu ini waktu yang singkat. Jadi saya minta harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan keterampilan, dan kemahiran sebagai dokter dan dokter gigi. Dengan harapan selesai semua bersama-sama tanpa ada yang prolong dan kurang dalam target,” tutupnya. (Dinkes Prov. Kalbar)