hamburger-menu.png
next-button.png

PEMPROV KALBAR - UGM JALIN KERJASAMA OPTIMALKAN KEBUTUHAN DOKTER SPESIALIS DI KALBAR

Wednesday, 16 October 2024

adpim@kalbarprov.go.id

PEMPROV KALBAR - UGM JALIN KERJASAMA OPTIMALKAN KEBUTUHAN DOKTER SPESIALIS DI KALBAR 

 

PONTIANAK - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) yang diketuai Kepala Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes., beserta jajaran beraudiensi bersama Pj Gubernur Kalbar dr Harisson, M.Kes., di Ruang Kerja Gubernur Kalbar, Kamis (1710/2024).

 

Dalam audiensi ini, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menawarkan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam menyiapkan tenaga dokter spesialis.

 

Provinsi Kalbar banyak memiliki fasilitas kesehatan yang bagus, tentunya fasilitas tersebut harus ditunjang dengan tenaga dokter, khususnya spesialis.

 

Terlebih, Kalbar merupakan wilayah yang cakupannya begitu luas sehingga diperlukan pelayanan kesehatan yang memadai baik dari sektor infrastruktur maupun tenaga kesehatan.

 

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Harisson menyambut baik akan adanya kerjasama di bidang kesehatan di Kalimantan Barat.

 

Sebagai seorang yang memiliki latar belakang di bidang kesehatan, dirinya menyadari betul akan permasalahan yang mendasar dari sektor pelayanan kesehatan di Kalbar.

 

"Saya berterima kasih dan sangat mengapresiasi jika kerjasama ini dapat terbangun, tentu dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan tingkatkan. Dari sisi infrastruktur kita itu sudah cukup bagus, dan telah memiliki beberapa rumah rumah sakit. Tetapi sayangnya 'mind power' kita masih kurang untuk dokter spesialis," ucap Harisson.

 

Harisson menambahkan, saat ini akademisi UGM sedang membantu untuk memetakan berapa kebutuhan dokter spesialis di Kalbar.

"Selain UGM, mungkin kita juga nantinya akan bekerja sama dengan UNTAN untuk membuka prodi-prodi baru, khususnya dokter spesialis yang memang dibutuhkan untuk menunjang pembangunan kesehatan di Kalbar," jelasnya. (Rfa/irm)