Pontianak,- Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat selenggarakan Seminar Akhir Penelitian Swakelola Mandiri Tahun 2024 dengan judul “Pengembangan Model Usaha Tani Agro Berbasis Produk Unggulan Desa di Kawasan Gambut” yang dilaksnakan pada hari Kamis (28/11/2024) di ruang rapat kantor Bappeda Provinsi Kalbar.
Kegiatan tersebut, dihadiri oleh Tim Peneliti Balitbang dan Pembahas dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura; Koordinator Kalimantan Barat ICRAFT; Dr. Ir. H. Sutarman Gafur, M.Si. (Dosen Fakultas Pertanian Untan); Kabid Ekonomi dan Pembangunan, Balitbang Provinsi Kalbar serta Peserta Aktif dari OPD di Lingkungan Provinsi Kalbar dan Lembaga terkait. Seminar akhir ini merupakan rangkaian akhir dari pelaksanaan kegiatan penelitian dimaksud, yang sebelumnya telah dimulai dari seminar proposal penelitian, seminar laporan kemajuan, hingga FGD diskusi dengan masyarakat setempat.
Pembahasan dari seminar akhir penelitian yang disajikan oleh Tim Peneliti menunjukkan bahwa di Kabupaten Kubu Raya, pemerintah secara kolaboratif menetapkan dan mengimplementasikan sejumlah regulasi perlindungan dan pengelolaan lahan gambut, dan memberikan pendampingan yang komprehensif kepada masyarakat petani untuk produktif menghasilkan komoditi lokal gambut yang membutuhkan pasar, baik di tingkat lokal, kabupaten, maupun antar kabupaten, dan antar pulau/provinsi. Kolaborasi tersebut melibatkan pemerintah (baik di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten, sampai dengan tingkat desa), perusahaan atau mitra bisnis, organisasi non-pemerintah dan akademisi, serta masyarakat petani gambut. Dukungan untuk pengembangan agribisnis telah dirasakan masyarakat petani gambut dengan komoditi tanaman kebun (karet dan kopi).
Model pengelolaan lahan menjadi krusial mengingat bahwa lahan gambut memiliki fungsi dalam perlindungan dan keseimbangan tata udara, penyimpan cadangan karbon, dan pelestarian keanekaragaman hayati. Agar pengelolaan gambut berjalan lebih efektif-efisien dan dapat menghasilkan komoditas secara optimal maka perlu dilakukan pengembangan model agribisnis di lahan gambut berbasis agroforestri palidikultur tanpa bakar dengan dukungan dari pemerintah dan mitra kolaborasi lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk agribisnis subsektor perkebunan, para petani perlu mengoptimalisasi pada tahap budidaya, dan menerapkan standar hasil produk.
Dukungan dalam tahap budidaya, seperti bantuan atau pemberian subsidi pupuk, pestisida, dan bibit secara merata, dan waktu yang tepat akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat menambah keuntungan petani dalam tahap agribisnisnya.
#Balitbangkalbar #Litbang #KalbarProv #LitbangDaerah #BanggaElitdanBerkembang