hamburger-menu.png
next-button.png

PJ GUBERNUR HARISSON DORONG SINERGITAS TINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERAJINAN KALBAR

Tuesday, 30 July 2024

adpim@kalbarprov.go.id

PJ GUBERNUR HARISSON DORONG SINERGITAS TINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERAJINAN KALBAR

 

PONTIANAK - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harsison, M.Kes. membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda se Kalimantan Barat di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Selasa (30/7/2024).

 

Tak hanya itu  kegiatan Rakerda Dekranasda se Kalimantan Barat ini turut dimeriahkan dengan Pameran produk unggulan dari Dekranasda Kabupaten/Kota Se Kalimantan Barat. Tak hanya itu, kegiatan Rakerda juga dirangkaikan dengan penandatanganan persetujuan kesepakatan bersama oleh Dewan Kerajinan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Instansi terkait.

 

Dalam laporannya, Windy menyebutkan bahwa Dekranasda Provinsi dan Kab/Kota akan selalu berupaya untuk mengambil peran sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mendukung kemandirian ekonomi daerah khususnya melalui peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat sekaligus dalam peningkatan kerja di bidang kerajinan.

 

Tak hanya itu, menurut Windy kegiatan ini juga penting dalam meningkatkan silaturahmi serta penyusunan program bersama, merujuk kepada program nasional dekra pusat, sesuai dengan karakter lokal unggulan masing - masing daerah.

 

“Upaya - upaya peningkatan kualitas kerajinan dari perajin dan perluasan akses pasar sudah kita lakukan bersama, hingga saat ini dan terbukti, baik wastra, tenun sidan dan tenun ikat sintang, yang beberapa lalu dikenakan oleh Presiden Joko Widodo bersama tamu - tamu VVIP yang hadir pada acara Gala Dinner rangkaian kegiatan KTT World Water Forum ke-10 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana Bali, 19 Mei 2024 lalu”, tutur Windy.

 

Tak hanya itu, Windy menyebutkan tenun songket dan kriya yang merupakan anyaman tikar senggang yang berhasil meraih penghargaan Kriya Nusa, dan pengakuan di tingkat nasional maupun internasional.

 

“Saya berharap kita terus meningkatkan kolaborasi dan kerjasama bersama pemerintah daerah dan mitra kerja lainnya, sehingga ekonomi Kalbar akan tumbuh, dan mampu berdaya saing, dengan kolaborasi bersama leading sector terkait”, tukasnya.

 

Dirinya juga menyebutkan salah satu permasalahan perajin saat ini adanya permintaan pasar sebanyak 1 kontainer kerajinan anyaman keladi air, masih belum bisa dipenuhi karena perajin yang masih kurang.

 

“Saya berharap ini bisa kita diskusikan bersama, baik sumber daya alamnya, juga SDMnya (para perajin). Saya sampaikan memang wastra kita diminati oleh pihak luar. Semoga kita bisa merumuskan dalam memecahkan permasalah ini”, timpalnya.

 

Di tempat yang sama, Pj Gubernur Kalbar, dr. Harisson, M.Kes. menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini dan berharap agar Dekranasda terus bergerak, dalam meningkatkan produktivitas kerajinan serta membuat perajin berdaya.

 

“Seperti apa yang disampaikan Pj Ketua Dekranasda Kalbar, Termasuk anyaman keladi air diminta untuk ekspor, kalau kita tidak bisa penuhi, ini yang harus bertanggung jawab adalah Pemprov kalbar, kenapa kita tak berembuk bersama”, teang Harisson.

 

Dirinya menyebut bahwa hal tersebut Ini bukan merupakan suatu yang mustahil. Dengan tekad yang kuat, dirinya optimis suatu saat Kerajinan Kalbar dapat berbicara di kancah nasional maupun internasional.

 

“Kita bisa kumpulkan perajinnya, jika tak ada dana, kita support. Termasuk instansi vertikal siap membantu. Makanya dengan adanya tantangan ini harus kita rembukan bersama. Kita bina terus dan mereka bisa mengekspor, memang itu yg kita harapkan, sehingga eklnlmi bisa bertumbuh. Kita harus optimis. Jangan sampai kesempatan ini hilang. Saya ingin dengar nanti kita bisa mengekspor satu kontainer ini. Ini fungsi kita, adanya pemerintah dan dekranasda berada di sisi masyarakat. Semoga membuahkan hasil, kita bisa memberdayakan perajin - perajin kita. Sampai - sampai Presiden sudah pakai. Itu hebat berarti promosi kita”, tambahnya.

 

Dirinya juga menyinggung harga dan beberapa kerajinan etnik kalbar yang terbilang cukup mahal.

 

“Saya juga akui, karena ada beberapa wastra kita memang mahal, mari kita carikan solusi. Di sanggau kalengkang benang emasnya harus datangkan dari singapore. Kita harus berusaha carikan solusi, supaya harga bahannya juga terjangkau. Jika perlu kita subsidi. Harus kita carikan solusi. Kalo mahal karena keunikan perajin saya setuju, tapi kalo mahal karena bahan bakunya saya kurang sependapat”, tegas Harisson.

Turut hadir beberapa instansi vertikal, Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar, Pengurus Dekranasda Pusat dan Ketua serta PJ Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota Se Kalimantan Barat.(irf/nzr)