hamburger-menu.png
next-button.png

PJ GUBERNUR KALBAR BUKA KONFERENSI PWI PROVINSI KALBAR

Saturday, 30 March 2024

admin-kalbarprov

PONTIANAK - Di era digital saat ini, peran wartawan semakin pentil dan komplek serta harus mampu beradaptasi dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta mampu menyajikan informasi yang berkualitas dan terpercaya kepada masyarakat.

 

Konferensi ini merupakan momentum penting bagi PWI Kalimantan Barat untuk melakukan konsolidasi organisasi, mengevaluasi kinerja, merumuskan program kerja ke depan dan memilih Ketua PWI Kalimantan Barat”, ucap Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes. saat membuka Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat di Pendopo Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (30/3/2024).

 

Dirinya optimis, Ketua dan Pengurus baru yang nantinya terpilih akan membawa PWI ke arah yang lebih baik.

 

"Saya yakin dan percaya, ketua yang nantinya terpilih dan seluruh jajaran pengurus PWI Kalimantan Barat mampu mengemban amanah ini dengan baik. Lanjutkan kiprah PWI Kalimantan Barat yang senantiasa mampu memberikan pengayoman dan perlindungan bagi para insan Pers atau anggotanya," harap Pj. Gubernur.

 

Orang nomor satu di Kalimantan Barat ini juga mengajak kepada insan Pers di Kalimantan Barat untuk terus meningkatkan Profesionalisme dan kualitas Jurnalisme agar mampu menjadi sumber informasi yang terpercaya dan dapat diandalkan oleh masyarakat.

 

"Saya berharap para peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian acara dengan penuh semangat dan menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi kemajuan PWI dan insan Pers di Kalimantan Barat. Saya yakin dengan semangat kebersamaan dan Profesionalisme, PWI Kalimantan Barat dapat berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan Kalimantan Barat yang maju, sejahtera dan bermartabat," harapnya.

 

Sebagai informasi, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) adalah Organisasi Wartawan pertama di Indonesia. PWI berdiri pada 9 Februari 1946 di Surakarta. Tanggal tersebut juga disebut sebagai Hari Pers Nasional. 

 

Dengan lahirnya PWI, wartawan Indonesia menjadi tangguh untuk tampil sebagai ujung tombak perjuangan Indonesia dalam menentang kembalinya kolonialisme dan negara lain yang ingin meruntuhkan RI. Organisasi PWI lahir mendahului SPS (Serikat Penerbit Suratkabar). 

 

Aspirasi perjuangan kewartawanan Indonesia yang melahirkan PWI juga yang melahirkan SPS, empat bulan kemudian   yakni pada Juni 1946.PWI menjadi wadah para wartawan untuk memperjuangkan bangsa lewat tulisan. Sejauh ini, sebagaimana para jurnalis Indonesia di masa penggalangan kesadaran bangsa, para wartawan dari generasi 1945 yang masih aktif tetap menjalankan profesinya dengan semangat mengutamakan perjuangan bangsa, kendati ada kendala menghadang kiprahnya. 

 

PWI sendiri mempunyai keanggotaan yang berasal dari seluruh Indonesia. Organisasi ini memiliki visi “Menjadikan PWI organisasi profesional dan bermartabat di Era Transformasi Lanskap Media dengan spirit kebangsaan, kebebasan, dan kreativitas digital”.(irf)

 


Oleh: (Harits Rachmanto, S.STP)