KETAPANG - Tumbang Titi disebut sebagai tanahnya para pahlawan, tampaknya tidaklah terlalu berlebihan. Nama-nama kesohor para pejuang yang mati-matian mempertahankan Bumi Ale - ale dari jajahan kolonial di masa lalu, mencuat dari daerah tersebut.
Sebut saja Tentemak, Uti Usman, Uti Makhmud, Daeng Uti, Raden Johari, serta beberapa pemberani lainnya. Namun di antara nama-nama tersebut, nama Tentemak tampaknya memang lebih sering terngiang di telinga masyarakat.
Kisah tentang keberanian Tentemak memang menjadi sebuah cerita kepahlawanan yang sangat melekat di ingatan Masyarakat Ketapang. Bahkan oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang, namanya diabadikan sebagai nama salah satu stadion terbesar di Kalbar, yang terletak di Desa Payak Kumang, Kecamatan Delta Pawan, yakni Stadion Tentemak Ketapang.
Mengawali rangkaian kegiatan Napak Tilas, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., bersama Bupati Ketapang Martin Rantan, S.H., M.Sos., Wakil Bupati Ketapang Drs. Farhan, S.E., M.Si., beserta jajaran Forkopimda Ketapang tiba di Makam Panglima Tentemak untuk melaksanakan ziarah dan doa bersama, di Kecamatan Tumbang Titi Kabupaten Ketapang, Rabu (25/10/2023).
Makam yang terletak di Dusun Lelabi, Desa Pengatapan Raya, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, yang wafat 22 Mei 1914 tersebut lebih tepatnya berada di lokasi dalam kawasan kebun karet warga yang setiap hari dilintasi masyarakat setempat.
Dari tepi jalan provinsi, makam ini dapat ditempuh dengan roda dua atau roda empat sekitar 1 km dengan jalan tanah podsolik merah kuning (PMK). Selanjutnya berjalan kaki sekitar 500 m sebelum mencapai makam tersebut.
Kegiatan ziarah Akbar tersebut diawali dengan ucapan selamat datang oleh Ahli Waris dari almarhum Panglima Tentemak, diteruskan dengan tahlil dan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan tabur bunga oleh Pj Gubernur Kalbar diikuti Bupati dan Wakil Bupati Ketapang dan jajaran Forkopimda Ketapang.
Tentemak sendiri adalah salah satu sosok panglima pasukan pimpinan Uti Usman yang ditugaskan untuk menghadang pasukan Belanda di Sungai Limat.(adpim)
Oleh: (Nizar Prima Ramadan, S.STP)