hamburger-menu.png
next-button.png

TEKAN INFLASI PANGAN, HARISSON KICK OFF PANEN PADI DI KUBU RAYA

Sunday, 24 March 2024

admin-kalbarprov

KUBU RAYA - Kondisi iklim yang kurang menentu, mengakibatkan ketidakpastian harga bahan pokok kebutuhan masyarakat. Namun, Pemerintah Provinsi Kalbar terus berupaya menjaga ketersediaan dan kestabilan harga dari bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.

"Jadi hari ini, kita bersama-sama kita memanen padi hasil penanaman yang dilakukan oleh Gapoktan Madiun Bersatu dengan hamparan sawah milik Gabungan Kelompok Tani “Madiun Bersatu” adalah 118 hektar dengan produktivitas sebanyak 2,8 ton per hektar dan indeks pertanaman 1,8 persen," ucap Pj Gubernur Kalbar dr. Harisson, M.Kes., pada acara Panen Padi Bersama Dalam Rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan  (GNPIP) di Lahan Sawah Milik Gapoktan Madiun Bersatu Desa Parit Keladi Ke. Sungai Kakap Kab. Kubu Raya, Minggu (24/3/2024).

Seperti kita ketahui bersama, beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya panen raya padi hari ini, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten, kembali berlega hati karena ketersediaan pasokan kebutuhan beras untuk masyarakat lokal semakin bertambah.

Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu daerah sentra padi di Kalimantan Barat. Kabupaten Kubu Raya berkontribusi besar terhadap pencapaian target produksi padi di Kalimantan Barat setiap tahunnya.

"Kita berharap panen padi pada hari ini dapat mencukupi kebutuhan beras, khususnya di Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan catatan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Dinas Ketahanan Pangan, bahwa realisasi panen padi di Kubu Raya pada triwulan pertama tahun 2024 (periode Januari sampai dengan Maret) adalah seluas 13.455 hektar dengan produktivitas 28,19 kuintal per hektar," ujar Harisson.

Dirinya menambahkan, meskipun produksi padi di Kalimantan Barat diperkirakan akan meningkat tahun ini, ia mengingatkan ada beberapa tantangan yang setiap tahunnya harus selalu diwaspadai. Tantangan tersebut adalah alih fungsi lahan sawah, serangan hama dan penyakit tanaman hingga bencana alam banjir dan/atau kekeringan.

"Saya yakin, dengan kerja sama dan semangat yang tinggi, kita dapat mencapai target produksi padi di Kalimantan Barat dan mewujudkan ketahanan pangan nasional," harapnya.

Kemudian ia juga menjelaskan, dengan situasi ketegangan antara perang Rusia dan Ukraina juga Israel Palestina, Houthi dengan AS dan Inggris tentu ini menjadi pengaruh terhadap keseimbangan ekonomi dunia, baik dari harga komoditi pangan yang terus beranjak naik terutama beras.

"Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan dan pihak-pihak terkait, termasuk para petani, agar produksi padi di wilayahnya semakin meningkat. Semoga hasil yang kita peroleh ini bermanfaat bagi masyarakat semua", imbuhnya.(rfa)

 


Oleh: (Harits Rachmanto, S.STP)