hamburger-menu.png
next-button.png

WINDY KEMBALI LAUNCHING GERAKAN ORANG TUA ASUH STUNTING DARI OPD RSUD DR. SOEDARSO

Wednesday, 8 May 2024

admin-kalbarprov

PONTIANAK - Dalam rangka menurunkan angka stunting di Provinsi Kalimantan Barat demi bertujuan Kalbar bebas dari stunting, Penjabat (Pj) Ketua Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., berkunjung ke Posyandu Surya Sehat, Jl Parit H. Husin I Pontianak, Rabu (8/5/2024).

 

Windy mengungkapkan bahwa kunjungan ke posyandu tersebut bukanlah yang pertama, melainkan sebelumnya sudah berkunjung bersama Wapres RI Ma’ruf Amin.

 

“Puji syukur kehadirat Allah, kita berkumpul di Posyandu Surya Sehat. Saya juga sudah pernah kesini sebelumnya, bersama Wapres dan ibu berkunjung kesini. Kita bersama TP PKK Kota Pontianak dan kader Posyandu lainnya alhamdulillah dapat memberikan hal yang maksimal walaupun dalam persiapan yang sangat singkat” ucap Windy.

 

Dirinya pun mengapresiasi langkah daei Keluarga Besae KORPRI RSUD dr. Soedarso soedarso yang hari ini menjadi orang tua asuh dari 6 anak stunting di wilayah Posyandu tersebut.

 

“Wah ini orang tua asuh yang tidak biasa, fasilitasnya sangat lengkap dan komprehensif. Ini disesuaikan dengan standar pelayanan kesehatan terhadap anak stunting. Saya optimis ini bisa berjalan dengan baik”, harapnya.

 

Ia menjelaskan bahwa geliat penanganan stunting ini tak lain adalah untuk mempersiapkan generasi mendatang dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.

 

“Penting untuk kita melakukan persiapan dalam menuju Indonesia Emas 2045. Kita mau anak kita nanti  harus mempunyai kualitas SDM yang hebat dan sehat. Oleh karena kita membantu mereka agar mereka tidak sunting. Penting juga bagi kita untuk melakukan sosialisasi kepada remaja putri. Tak hanya itu, juga sudah keliling ke 14 kab/kota di Kalbar, serta mensosialisasikan menu bergizi bersama dokter fitri”, terang Windy.

 

Ia menuturkan akan terus mengupayakan dan mensosialisasikan kepada para ibu dan baduta bagaimana melakukan pola asuh kepada anak stunting bahkan memberikan bantuan material lainnya seperti makanan bahkan biaya.

 

“Kadang mereka tak ada dana, untuk itu kita menggaungkan gerakan orang tua asuh stunting ini. Si pemprov sudah bergerak 35 perangkat daerah untuk menjadi orang tua asuh stunting”, ungkapnya.

 

Ia juga mengapresiasi langkah seluruh stakeholder yang berhasil menekan angka stunting di Kalbar saat ini.

 

“Dengan penurunan angka stunting sebesar 7 persen, dari  27,6 menjadi 20,6 persen. Ini menjadi pelecut semangat untuk terus giat menurunkan angka stunting di kalbar. Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya anak - anak kita yang merupakan calon pemimpin bangsa di masa depan. Semoga kita bisa mencapai yang ditargetkan pusat di angka 14.


 

Tak lupa dirinya menerangkan kepada ibu - ibu yang hadir bahwa selama 3 bulan kedepan akan didampingi langsung oleh Tim dari RSUD Soedarso. Hal ini penting untuk mengetahui progres tiap waktunya.

 

“Penting juga 3 komponen utama diberikan kepada anak, karbohidrat, protein hewani dan lemak. Kami juga mengapresiasi kepada tp pkk dan kader posyandu yang akan mendampingi anak - anak stunting bersama KORPRI RSUD  Sudarso dalam tumbuh kembangnya”, pungkas Windy.

 

Di tempat yang sama, Direktur RSUD Soedarso drg. Hary Agung Tjahyadi, M.Kes. menerangkan bahwa mereka memilih Posyandu ini karena lokasinya yang sangat dekat dari RSUD Soedarso.

 

“Kami memilih ini karena lokasinya juga sangat dekat dari RSUD Soedarso, tetangganyalah. Kita juga sudah mulai gerakan ini dari 5 april, kemarin. Ada pak cmat, lurah, puskesmas Kampung Bankga, Kader Posyandu dan 11 orang calon anak asuh yang kita lakukan edukasi dan screening. Kemudian setelah screening, ada dokter anak dan dokter gizi serta nutrisionis dari soedarso. Diprioritaskan kurang dari 2 tahun. Diperiksa mengantisipasi kelainan metabolik, termasuk TBC, Jantung dan kelainan kongenital, kalau yang terkait itu, terapi penangannya. Berdasarkan pemeriksaan tersebut ada 6 anak lolos kriteria anak asuh” terangnya.

 

Kedepannya, Hary Agung menjelaskan akan ada kegiatan - kegiatan dan langkah - langkah yang akan diambil. Kita akan lakukan screening, sosialisasi edukasi dan pemberian pangan bagi anak yang bermasalah gizinya, berupa protein hewani, antara lain telur daging dan lainnya. Juga kami memberikan oral nutrition suplemen (ONS). Pemberian ini kita serahkan seminggu sekali akan kita drop setiap hari rabu selama 3 bulan. Pemberian nutrisi ini akan didampingi oleh nutrisionis, san dipantau perkembangannya oleh TIM dari RSUD Soedarso”, jelasnya.

 

Ia berharap langkah yang diambil dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi anak yang masuk kategori stunting sehingga dapat tumbuh dna berkembang seperti selayaknya.

 

“Oleh karena dibutuhkan kerjasama dari semua pihak dari lintas sektor agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang diharapkan, baik berat badannya maupun tinggi badannya. Kami juga akan terus melakukan evaluasi atas komitmen bersama orang tua yang kami dampingi. Semoga 3 bulan program ini berjalan dengan baik dan berhasil”, harapnya.(adpim)




 

Dalam kunjungan tersebut, Windy juga melaunching (kick off) Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) Anggota KORPRI Kalbar yang diinisiasi oleh jajaran RSUD dr. Soedarso Provinsi Kalbar yang akan menjadi pendamping dari 6 anak stunting sebagai upaya dalam menurunkan angka stunting di Kalbar khususnya untuk menuju Indonesia Emas.

Oleh: (Harits Rachmanto, S.STP)