hamburger-menu.png
next-button.png

WINDY KEMBALI LAUNCHING ORANG TUA ASUH STUNTING BERSAMA ANGGOTA KORPRI DINSOS KALBAR

Monday, 20 May 2024

adpim@kalbarprov.go.id

WINDY KEMBALI LAUNCHING ORANG TUA ASUH STUNTING BERSAMA ANGGOTA KORPRI DINSOS KALBAR

 

KUBU RAYA - Dalam rangka upaya menurunkan angka Stunting di Provinsi Kalimantan Barat demi bertujuan Kalbar bebas dari Stunting, Penjabat (Pj) Ketua Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, S.STP., M.Si., berkunjung ke Puskesmas Sungai Kakap Anggrek, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya,  Senin (20/5/2024).

 

Dalam kunjungannya, Windy melakukan aksi nyata bersama Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) Anggota KORPRI Kalbar yang diinisiasi oleh Dinas Sosial Provinsi Kalbar yang akan menjadi pendamping bagi 7 anak Stunting di wilayah tersebut.

 

Windy menyebut,  hal-hal seperti Gerakan Orang Tua Asuh Anggota KORPRI merupakan aksi nyata dalam membantu anak-anak untuk terbebas dari Stunting.

 

"Karena pada Tahun 2045 nanti Indonesia akan menuju Generasi Emas, tentunya kita mau anak-anak kita ini (anak-anak Kalbar) menjadi pemimpin yang mempunyai kualitas yang baik, makanya anak-anak kita harus bebas Stunting," ucapnya.

 

Dijelaskannya kepada orang tua anak Stunting bahwa Stunting dapat dicegah,  dan bayi dengan  dua tahun (Baduta) diberikan pola gizi yang sehat.

 

"Pencegahan Stunting sangat bisa dilakukan,  yakni pertama dimulai dari usia remaja agar rajin minum obat tablet penambah darah dan tidak anemia. Kemudian jika anak sudah lahir anak-anak Baduta harus didampingi dengan pola asuh yang baik seperti memberikan makanan yang bergizi sesuai dengan asupan mereka," jelasnya.

 

Windy menambahkan, dalam mencegah Stunting harus terdapat 3 komponen utama bagi tumbuh kembang anak yakni karbohidrat, protein hewani juga Semak dan untuk Baduta kurangi makanan yang berserat.

 

"Untuk karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng yang bisa didapat dari margarin. Hal ini berdasarkan dari penelitian Dokter Ahli Gizi" jelasnya lagi.

 

Lanjutnya  Pj. Ketua TP-PKK mengatakan bahwa anak-anak Stunting tersebut akan didampingi oleh GOTA dari Dinas Sosial Kalbar. Tak hanya sekedar pendampingan anak-anak yang masih Stunting akan diawasi pola asuhnya dan diberikan makanan yang bergizi.

 

"Jadi anak ibu-ibu ini selama 3 bulan kedepan akan langsung dipantau oleh Gerakan Orang Tua Asuh Dinsos Kalbar, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP-PKK dan Camat setempat untuk memberikan makanan pendamping dan melakukan pengawasan langsung setiap 1 bulannya," kata Windy berpesan kepada GOTA Dinsos Kalbar.

 

Windy berharap 3 bulan kedepan anak-anak stunting ini sudah lepas dari Stunting dan menjadi anak yang sehat dan cerdas.

"Saya harap anak-anak ibu 3 bulan kedepan harus keluar dari Stunting agar nanti dimasanya menuju Generasi Emas dapat menjadi Presiden, Gubernur, Dokter atau Pimpinan Perusahaan, jadi orang tua juga harus bertekad agar anak-anak terlepas dari Stunting," tutupnya.(wnd)