
Dalam Rangka Koordinasi dan Sinkronisasi LTT, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar Gelar Rakor LTT Tahun 2025
Selasa 18 Maret 2025, dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi Luas Tambah Tanam di Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan Rakor Percepatan LTT Tahun 2025 bertempat di aula Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
Rapat koordinasi Luas Tambah Tanam Padi Provinsi Kalimantan Barat Zona 1 (Kabupaten Mempawah, Sanggau, Kubu Raya, Kota Pontianak dan Singkawang) dipimpin oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dan diskusi dipandu oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultua Provinsi Kalimantan Barat
Rapat diikuti baik secara offline maupun secara online oleh Tenaga Ahli Menteri, Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI beserta tim, Wakil Ketua Koordinator Satgas Swasembada Pangan Kalimantan Barat, Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian, Kepala BPTP Perkebunan, Kodam XII Tanjungpura, Kodim/Perwakilan Kodim 5 Kabupaten/Kota, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Kepala Bidang Tanaman Pangan 5 Kabupaten/Kota, Pengelola Data Kabupaten/Kota, BPP dan Penyuluh Pertanian 5 Kab/Kota, serta Petugas Data LTT Kecamatan & Kabupaten Dinas Pertanian 5 Kabupaten/Kota.
Hasil Rakor :
- Sukses di pusat terbangun dari Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi. Dari mulai petani, penyuluh semuanya terlibat dalam peningkatan produksi. Pada periode Januari- Maret 2025 perkiraan produksi beras meningkat 52 persen.
- Luas tanam di Bulan Januari 2025 dan Februari 2025 menurun, sehingga di Bulan maret capaian luas tanam harus lebih tinggi untuk menutupi kekurangan tanam pada periode sebelumnya.
- Sehingga harus mencapai target, jika pun tidak bisa mencapai target paling tidak minimal 80 persen dari target. Target tanam Kalimantan Barat seluas 35.271 Ha padi sawah, OPLA dan Non OPLA
- Kalimatan Barat masuk zona 1 karena luas baku sawahnya di atas 200.000 ha, posisi saat ini Kalimantan Barat masih berada di zona merah. Target pertanaman padi gogo besar pada periode Agustus-Oktober 2025.
- Target tanam daerah seluas 320.000 ha terlalu kecil dibandingkan dengan potensi lahan sawah yang ada. Untuk target pusat seluas 616.059 ha, jika tidak memungkinkan paling tidak tercapai 80%.
- Untuk OPLA , SID yang tersedia seluas 3.175 ha, untuk SID paling lambat selesai Bulan Mei 2025. Terkait di Juknis tidak ada konstruksi jembatan, khusus Kalimantan Barat diperbolehkan adanya jembatan untuk mobilisasi baik saprodi maupun hasil panen.
- Berdasarkan laporan Dandim se-Kalimantan Barat total eskavator yang di bawah Dandim ada 117 unit.
- Luas tanam OPLA terhitung sejak kontrak terurama untuk yang 3.175 ha.
- Puncak pertanaman padi gogo pada Bulan Agustus-Desember 2025 sehingga target padi gogo seluas 132.000 diharapkan tercapai.
- Untuk bantuan di Kalimantan Barat ada benih, dolomit, pestisida, herbisida, power thresher, transplanter. Bantuan tersebut dominan di lokasi-lokasi OPLA melalui Brigade Pangan.
- MOU Brigade Pangan agar segera diselesaikan, bagi Kabupaten yang sudah menyelesaikan MOU 100% segera ajukan CPCL benih ke pusat, sehingga bisa meningkatkan LTT.
- Bagi yang Brigade pangan nya masih rendah, agar dibantu oleh Dandim untuk mendorong percepatan MOU.
- MOU Brigade Pangan yang belum selesai sebanyak 35 BP, terbanyak berada di Kabupaten Mempawah.
- Untuk alokasi bantuan benih PU yang 30.000 Ha, tumpang tindih dengan benih OPLA sehingga dialihkan menjadi bantuan benih regular. Namun syaratnya harus ada persetujuan dari BWSK.
- Bantuan diharapkan turun tepat waktu sehingga bisa menjadi dongkrak untuk pertanaman Kalimantan Barat.
- Terkait pendataan upaya yang paling ringan adalah memperkuat pendataan. Kedepannya akan ada pelaporan per BPP melalui WhatsApp Group yang secara otomatis akan menjadi tabulasi excel.
- Kedepannya akan dilakukan monitoring di lahan-lahan bera dan mendapatkan informasi terkait mengapa tidak dilakukan pertanaman dan dibiarkan BERA.
- KABUPATEN SANGGAU
- Target padi gogo terlalu tinggi dharapkan adanya rasionalisasi untuk target tersebut.
- Untuk di Beduwai periode Januari-Maret 2025 memang tidak ada pertanaman dikarenakan masih memasuki masa panen.
- Di Kecamatan Kembayan masih masa panen, akan ada pertanaman di Bulan Mei-Juni 2025, jadi untuk Januari-Maret 2025 memang tidak ada pertanaman. Permasalahan di Kembayan dari Tahun 2023-sampai sekarang masih menggunakan benih turunan.
- Alat mesin pertanian tidak compatible dengan lahan-lahan yang ada.
- Terkait serapan beras oleh BULOG, harga yang di patok oleh tinggi sehingga tidka bisa di serap oleh BULOG dan petani tidak melakukan pertanaman kembali karena stok beras yang masih ada.
- Masa panen di awal Maret sampai pertengahan Maret seharusnya sudah dilakukan pertanaman pada akhir Maret 2025. Mitigasi kebutuhan alsintan dilapangan untuk mempercepat tanam. Potensi-potensi percepatan tanam harus dimitigasi terutama lahan-lahan bera, lahan tergenang, lahan kondisi panen.
-
- Potensi BERA Kabupaten Sanggau seluas 10.000 Ha, BERA terbesar ada di Jangkang, Parindu.
- Akan dilakukan cross cek kelapangan langsung di lahan-lahan bera untuk memitigasi tidak adanya pertanaman di lahan-lahan bera tersebut.
- Tidak ada lagi pupuk bantuan gratis, yang ada yaitu pupuk bersubsidi.
- KABUPATEN LANDAK
- Luas tanam padi 3 bulan terakhir realisasi Januari 2025 : 3.523 Ha, Februari 1.137 Ha, Maret 754 Ha.
-
- Masih ada waktu dua minggu kedepan untuk capaian sesuai target.
- Upaya yang dilakukan dalam percepatan Luas Tambah Tanam yaitu dalam waktu dekat akan mengeluarkan SK Bupati terkait dengan percepatan tanam, untuk daerah sentra-sentra pertanian polanya setelah panen langsung olah lahan sehingga tidka ada jeda.
- Kendala yang dihadapi dominan banjir, curah hujan sangat tinggi, bahkan di Januari dan Februari banjirnya berkelanjutan, ketinggian banjir bahkan bisa di atas 1 meter.
- Ketersediaan prasarana masih kurang, petani Landak memerlukan alisntan prapanen dan pascapanen. Kabupaten Landak ada 3.544 Kelompok Tani. Perlu peningkatan Sumber Daya.
- Korelasi antara LBS capaian tahunan sekitar 70.000-80.000 Ha, namun berdasarkan target yang ditetapkan seluas 127.735 Ha, sementara LBS hanya seluas 27.218 Ha. Apalagi jika data SI PDPS terlalu jauh, sehingga kerja keras tidak nampak hasilnya.
- Provitasnya digabung dengan lahan kering sehingga provitas rata-rata sangat rendah.
- Solusi terkait banjir lahan-lahan yang terdampak banjir dan puso agar bantuan benih banjirnya segera diusulkan karena memang ada dana terkait bantuan benih akibat banjir.
- target yang terlalu tinggi dihitung berdasarkan kenaikan 30% dari LTT yang sudah tercapaI yang penting ada peningkatan signifikan dari capaian sebelumnya.
- Kebutuhan alsintan agar di koordinasikan dengan Pj. Kabupaten Landak dan mitigasi kebutuhannya.
- KABUPATEN KUBU RAYA
- Permasalahan semangat petani yang semakin menurun, karena usaha padi dianggap tidak terlalu menguntungkan, ada usaha lain yang lebih menjanjikan terutama komoditi hortikultura, misalnya di daerah Sungai Kakap yang banyak beralih fungsi ke komoditi daun bawang. Jika pun masih menanam hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
- Potensi Kubu Raya sangat besar LBS nya 28.845 Ha, potensi yang besar ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga tidak ada kinerja yang under capacity.
- Alih fungsi ke tanaman hortikultura tidak terlalu mengkhawatirkan karena jika pertanaman hortikultura meningkat maka akan menurunkan harga dan peningkatan alih fungsi ke komoditi hortikultura masih banyak menyisakan lahan untuk pertanaman padi.
- Petugas PPL akan dievaluasi Kepala Badan SDMP dan indikator utama kinerja adalah capaian LTT.
- KABUPATEN MEMPAWAH
- Posisi musim tanam rendengan Oktober 2024-September 2025 sudah mencapai 10.200 Ha. Kedepannya diperkirakan akan ada pertanaman 519 Ha. LBS Kabupaten Mempawah 10.996 Ha, ada lahan BERA sekitar 200 Ha. Untuk target nasional angkanya masih jauh.
-
- Memasuki Ramadhan aktivitas pertanaman memang berkurang dan saat ini sedang memasuki masa panen, ada beberapa lokasi sedang melakukan persemaian.
- Ada 17 BP yang belum melakukan MOU.
- Untuk Kecamatan Segedong dan Jungkat pada Bulan januari 2025 kemarin sudah melakukan persemaian, namun persemaian tersebut terkena banjir.
- KOTA PONTIANAK
- Tahun ini mendapatkan target LTT seluas 214 Ha, untuk mencapai target ini dilakukan metode SALIBU. Awal April akan panen kedua.
- Koordinasi sudah dilakukan dengan Pj. Swasembada Pangan dan sudah intens melakukan koordinasi dengan POPT.
- Pertanaman Maret diperkirakan 2 Ha, diperkirakan tanggal 21 Maret pindah tanam.
- Terkait lahan BERA seluas 9 ha, akan diperbaiki Tata Air Mikro nya yang berada di belakang area KODIM.
-