hamburger-menu.png
next-button.png

MAKNAI KEBANGKITAN NASIONAL DENGAN REFLEKSI PEMBANGUNAN BERBASIS DIGITALISASI

Monday, 20 May 2024

adpim@kalbarprov.go.id

MAKNAI KEBANGKITAN NASIONAL DENGAN REFLEKSI PEMBANGUNAN BERBASIS DIGITALISASI 

 

PONTIANAK - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat dr. H.Harisson, M.Kes., memimpin Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 116 Tahun  2024 Provinsi Kalimantan Barat, di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat , Senin pagi (18/5/2024).

 

Pada sambutan Menkominfo yang dibacakan oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat menjelaskan tentang realitas yang terjadi saat ini yaitu kemajuan teknologi dan informasi yang melesat cepat.

 

“Kita sudah memilih bukan hanya ikut-serta, tetapi lebih daripada itu, menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia, kemudian  Hari-hari ini hingga dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita dalam mewujudkan itu semua. Sebagai Refleksi atas pilihan tersebut bisa kita rujuk dengan "berkunjung kembali" kepada gagasan awal menjadikan dan membentuk Indonesia, bagaimana sejarah telah membentuk kebangsaan kita, sejarah diperlukan bukan karena sensasi politiknya, Juga bukan sebagai sumber keteladanan nilai semata-mata, tetapi pada percakapan terus menerus tentang kemajuan, kemanusiaan dan kesejahteraan. Keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu. Namun dapat dikaitkan dengan masa depan, yaitu pada ide-ide yang membuka ruang imajinasi peradaban", PJ Gubernur Harisson saat membacakan sambutan tersebut.

 

Dirinya mengungkapkan bahwa telah lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Oetomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini.

 

Organisasi Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan. Dari sana timbul pula pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh rakyat Hindia Belanda.

 

Bahwa Apa yang telah dirintis Boedi Oetomo dilanjutkan oleh banyak organisasi lain yang muncul belakangan. Nasionalisme Jawa khas Boedi Oetomo diperluas menjadi nasionalisme yang mencakup keseluruhan orang-orang di Hindia Belanda. Pendidikan yang hanya ditujukan pada priayi Jawa diperluas menjadi pendidikan untuk seluruh rakyat Bumiputera. Perjuangan memajukan kebudayaan Jawa diperluas menjadi perjuangan politik mengusir penjajahan Belanda. Perluasan dari cita-cita yang telah ditumbuhkan oleh Boedi Oetomo mencapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan.

 

Kemudian dirinya menambahkan bahwasanya Kartini juga merupakan pembaharu dalam menggagas sebuah imajinasi mengenai sebuah tatanan masyarakat yang merdeka, dan sebuah cita-cita ideal baru tentang bangsa yang lebih besar dibandingkan asal-usul sosialnya sendiri. 

 

“Apa yang digagas Kartini telah jauh melampaui kisah hidupnya sendiri. Ia telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu-sumbu kecil, yakni para kaum muda "embrio bangsa", yang perlahan menjadi nyala berkobar yang kemudian kita kenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional", ungkap Harisson.

 

Dirinya menyebutkan, bahwa apa yang telah digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai "jembatan emas". 

 

Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah "jembatan emas" yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri. Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung "jembatan emas" akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya, yang dalam bahasa Bung Karno "bahagia bersama atau menangis bersama". 

 

“Di sinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya "momen" agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kemudian Pada Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru dan Kemajuan teknologi tersebut telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini, Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner"  paparnya.

 

Sementara itu, di hadapan kita telah terbentang potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. 

 

Sebagaimana yanh telah berkali-kali dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, peluang kita menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan memaksimalkan bonus demografi. 

 

“Presiden juga menekankan bagaimana di dalam sejarah peradaban negara-negara dan bangsa-bangsa, kesempatan itu hanya datang satu kali, oleh karenanya kita sama sekali tidak boleh keliru dalam memilih langkah", tuturnya.

 

Lebih lanjut Penjabat Gubernur Kalbar menegaskan bahwa adanya Bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital. 

 

Hal ini dapat dilihat dari tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79.5% dari total populasi. Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada Tahun 2030. Dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis. Sementara itu, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

 

"Potensi-potensi ini tentu mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk keluar dari middle-income trap. Perekonomian Indonesia harus tumbuh di kisaran 6 hingga 7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045", jelasnya.

 

Bahwa Dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Presiden Joko Widodo yang dipacu beberapa tahun terakhir ini, rintangan demi rintangan dapat dihadapi bersama. 

 

“Kerja bersama dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan pasti. Hasil demi hasil bisa mulai dinikmati, mulai dari kalangan perkotaan sampai dengan pedesaan, di seluruh penjuru tanah air. Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju "Indonesia Emas 2045", tutup Harisson membacakan sambutan Menkominfo RI.

 

Usai menjadi pimpinan Apel Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 Tahun 2024 tersebut Penjabat Gubernur Kalbar menjelaskan bahwa Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024 ini menjadi momentum penting dalam mempersiapkan lompatan Indonesia dari Negara Berkembang menjadi negara maju.

 

"Dengan kita terus memacu digitalisasi kaum muda harus memanfaatkan teknologi digital sehingga nanti melalui penguasaan teknologi digital ini maka bonus demografi tahun 2030 sampai 2045 itu akan benar-benar memberikan sumbangan bagi negara Indonesia menjadi Negara Maju, atau kita sebut dengan "Indonesia Emas Tahun 2045", imbuhnya.

 

Kemudian Harisson jugamenjelaskan bahwa untuk Pemerintah Daerah sendiri sudah memanfaatkan digitalisasi, termasuk dari pelayanan-pelayanan birokrasi, maupun dari pelayanan-pelayanan kepada masyarakat.

 

“Kita termasuk juara kedua pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dan hal itu harus kita tingkatkan juga ke masyarakat, dan dalam perekonomian pun juga kita manfaatkan dengan terus memanfaatkan Teknologi Digital, salah satunya dengan mendorong penggunaan Qris diberbagai merchant -merchant terutama di UMKM.

 

Dengan penggunaan digitalisasi dalam transaksi keuangan tersebut diharapkan memudahkan orang untuk bertransaksi tanpa perlu membawa uang tunai

 

“Jadi, berbelanja tidak perlu bawa uang cash yang banyak, bawa dompet seperlunya, selebihnya menggunakan handphonenya saja, dan bertransaksi jadi lebih aman karena begitu transaksi uangnya sudah langsung masuk ke rekening para pedagang", timpal Harisson..

 

Selain itu menanggapi usulan Pemekaran Wilayah Provinsi Kapuas Raya, Penjabat Gubernur Kalbar menjelaskan bahwa hal tersebut selalu didorong dan diperjuangkan ke Pemerintah Pusat.

 

“Jadi, tinggal Pemerintah Pusat yang membuka keran otonomi baru, jika Pemerintah Pusat membuka usulan -usulan termasuk usulan Kabupaten Baru pasti akan dibahas dan disetujui jika pemerintah pusat sudah benar-benar secara political will-ya sudah menyetujui. Sedangkan Pemerintah Provinsi Kalbar sendiri setiap diminta pengiriman dokumen selalu Kita kirimkan dan tidak ada niat untuk menghambat dibentuknya Provinsi Kapuas Raya. Karena, seperti diketahui bahwa luas Provinsi Kalbar ini 1,1 dari luas pulau Jawa, jika Pulau Jawa diawaki oleh 6 Gubernur, sedangkan Kalbar ini hanya diawaki oleh 1 Gubernur dan menurut saya bila perlu bisa 4 provinsi di Kalimantan Barat", terang Harisson.

Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 116 Tahun 2024 tersebut turut serta dihadiri oleh Para Pejabat Forkopimda Provinsi Kalimantan Barat, Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, S.STP, M.Si, Penjabat Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalbar, D. Efy Masfiaty, Para Kepala Perangkat Daerah dilingkungan  Provinsi Kalbar serta Para ASN yang ditugaskan.(sma)