
PEMPROV KALBAR TERUS JAGA STABILITAS HARGA JELANG HARI RAYA
No : 147 /RO-ADPIM
Ket : Publish
PEMPROV KALBAR TERUS JAGA STABILITAS HARGA JELANG HARI RAYA
PONTIANAK - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes, didampingi Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalimantan Barat, Harry Ronaldi Mahaputrawan, dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat, Y. Antonius Rawing, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Minggu Ketiga bulan Maret Tahun 2025 yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, Secara daring bertempat di Ruangan Data Analitik (DAR) Kantor Gubernur Kalbar. Senin (24/3/2025).
Pada Rapat Koordinasi tersebut Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia menjelaskan bahwa ada dua daerah yang mengalami inflasi yaitu daerah Papua Pegunungan dan Provinsi Sulawesi Utara bahkan sampai Kabupaten / Kotanya, untuk itu dirinya menghimbau Para Gubernur yang daerahnya mengalami inflasi untuk segera menanggulangi dan menyelesaikannya.
Kemudian Mendagri juga mengatakan ada komoditas seperti daging, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabe rawit yang mengalami kelangkaan hingga kenaikan harganya.
Dikatakannya, untuk bawang putih dapat direalisasikan dengan mengimpor sedangkan untuk cabe rawit dapat ditanggulangi dengan menanam cabe rawit di masing-masing rumah, sedangkan bawang merah biasanya masalah distribusi.
"Untuk pangan, terutama Jagung dan Beras yang sedang mengalami puncak panen, selain Bulog yang diharapkan Bapak Presiden untuk bisa menyerap maksimal, juga diharapkan entitas milik negara lain baik itu Pusat maupun Daerah BUMN Pangan termasuk Badan Usaha Daerah Bidang Pangan itu dapat juga menyerap dan menjadikan sebagai stok nilai tukar petani, harganya terjangkau, bisa menutup operasional Kors" ujar Mendagri Tito Karnavian.
Selain itu mengenai Realisasi Pendapatan Belanja Daerah (PBD) Mendagri menghimbau supaya rekan-rekan Kepala Daerah untuk mengadakan rapat internal masing-masing agar target pendapatan itu bisa optimal dan harus segera dibelanjakan agar ada uang yang beredar di masyarakat sehingga dapat memicu juga swasta dan memperkuat daya beli masyarakat.
Sebelum menutup Rakor, Mendagri Tito Karnavian berpesan bahwa selain meningkatkan daya beli masyarakat dengan memberikan bansos baik Tunai maupun Non Tunai, dari Dinas Sosial dan Lembaga lain di pemerintah, tolong juga di daerah - daerah juga menggelontorkan Bansos baik Tunai maupun Non Tunai atau berupa barang misalnya kepada masyarakat agar daya beli masyarakat meningkat disaat menjelang lebaran.
Usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi yang dipimpin Mendagri, Sekda Harisson menjelaskan bahwa Inflasi di Kalbar tetap terjaga pada angka year on year itu 0,04 %, dan untuk Nasional 0,09 % kemudian untuk month to month deflasi - 0,04%, untuk Nasional itu - 0,48 %.
“Jadi Inflasi yang kita reka beberapa bulan ini jangan diartikan sebagai penurunan daya beli masyarakat tetapi memang ketika kita melihat angka-angkanya yang terjadi deflasi atau tidak menyumbang inflasi itu adalah harga - harga administratif price, atau harga yang dikontrol oleh pemerintah seperti listrik, BBM, tiket pesawat. Hal itulah yang menyebabkan kita deflasi sedangkan untuk bahan pangan, seperti beras, minyak, cabe rawit, itu tetap ada inflasi walaupun kecil, jadi harga yang dikontrol pemerintah ini yang diturunkan oleh pemerintah, sehingga kita terjadi deflasi" ungkap Harisson.
Lebih lanjut untuk ke depan, dirinya meminta untuk tetap fokus memperhatikan dari kenaikan harga untuk komoditas cabe merah, telur dan daging ayam ras, kemudian juga bawang putih, namun menurutnya untuk bawang putih tentunya ada masalah di Impornya yang agak tersendat.
"Saya berharap nanti baik itu keluarga, atau tiap rumah tangga melalui Bupati / Walikota tetap melakukan Gerakan Menanam Cabe, misalnya menyiapkan sepuluh polibag atau pot untuk menanam cabe tiap rumah dan hal itu lumayan untuk kebutuhan sehari-hari", ajak Harisson.
Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta sinergi dengan berbagai pihak terkait, menjadi kunci utama dalam mengendalikan inflasi.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pangan yang terjangkau bagi masyarakat, terutama menjelang Lebaran. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan dampak inflasi dapat diminimalisir dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga”, timpalnya.(sma/ica)