SEKDA KALBAR UNGKAP PESONA KULMINASI MATAHARI TETAP JADI DAYA TARIK BAGI WISATAWAN ASING

adpim@kalbarprov.go.id
22 Mar 2025

No  : 138    /RO-ADPIM

Ket : Publish

 

SEKDA KALBAR UNGKAP PESONA KULMINASI MATAHARI TETAP JADI DAYA TARIK BAGI WISATAWAN ASING

 

PONTIANAK - Mewakili Gubernur Kalbar, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Sekda Kalbar), dr. Harisson, M.Kes., bersama Istri selaku Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat (Disporapar Kalbar), Windy Prihastari, S.STP., M.Si., tiba di Tugu Khatulistiwa Pontianak untuk mengikuti agenda Perayaan Peringatan Kulminasi Matahari, Sabtu (22/3/2025).

 

Disambut dengan tarian selamat datang, Harisson beserta Walikota Pontianak, Ir. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T., beserta Ketua TP-PKK Pontianak menuju tempat acara seremonial yang dimeriahkan dengan beberapa pertunjukan seperti peragaan busana dan seni budaya.

 

Perayaan kulminasi matahari dari 21-23 Maret tersebut sangat spesial, karena bertepatan dengan Bulan Ramadhan dan tampak wisatawan lokal hingga wisatawan mancanegara seperti wisatawan dari Tiongkok dan Norwegia mengikuti perayaan kulminasi dan menikmati momen hari tanpa bayangan tersebut. 

 

Mengawali sambutannya, Sekda Kalbar Harisson mengatakan bahwa pesona kulminasi matahari merupakan bagian dari kalender event Kalbar dan Pemerintah Provinsi Kalbar akan selalu mendukung Kota Pontianak untuk menjadikan event tersebut sebagai daya tarik wisata, edukasi dan pengembangan ilmu pengetahuan.

 

“Kami mendukung Pemerintah Kota Pontianak untuk dapat terus mengembangkan event Kulminasi Matahari ini dengan meningkatkan infrastruktur dan fasilitas wisata di sekitar Tugu Khatulistiwa, tentunya agar semakin nyaman bagi wisatawan,” katanya.

 

Harisson juga mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Pontianak dalam memanfaatkan momentum pesona kulminasi matahari, seperti dengan menyelenggarakan bazaar kebutuhan pokok masyarakat.

 

“Banyak hal yang dapat dilakukan masyarakat selama event ini Pesona Kulminasi ini. Tidak hanya menyaksikan puncak hilangnya bayangan, akan tetapi masyarakat juga diberi ruang untuk berkegiatan di sini serta dapat berbelanja kebutuhan pokok menjelang Lebaran,” ucap Harisson.

 

Pemerintah Provinsi Kalbar dalam hal ini menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 25 juta untuk mendukung event pesona kulminasi, terlebih lagi Harisson mengajak masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam memeriahkan event tersebut.

 

“Fenomena ini merupakan keunikan geografis yang menjadi daya tarik, tidak hanya wisatawan lokal tetapi juga wisatawan domestik dan mancanegara,” tutupnya.

 

Sementara itu, Walikota Pontianak Wdi Kamtono berharap perayaan event tersebut dapat lebih dikembangkan lagi, lebih berinovatif sehingga memberikan dampak ekonomi sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan yang datang.

 

“Pada tahun 2024 tercatat sebanyak 720 wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Tugu Khatulistiwa ini. Tugu Khatulistiwa merupakan ikon nasional yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalbar,” ujarnya.

 

Edi tak menampik, dirinya berupaya untuk mengembangkan kawasan Tugu Khatulistiwa agar menjadi destinasi wisata yang dapat dibanggakan masyarakat Kalbar khususnya Kota Pontianak.

 

“Ada potensi besar untuk dikembangkan, namun masih terkendala status kepemilikan lahan. Jadi kami akan berupaya untuk menguasai lahan di sekitar sini agar wisata Tugu Khatulistiwa dapat dikembangkan dan menjadi daya tarik wisatawan.

 

Pesona Kulminasi Matahari tersebut turut dihadiri Ketua Bidang Pokja I TP-PKK Kalbar, Ny. Donata Dirasig, S.H., M.H., beserta jajarannya, Sultan Pontianak ke-9, Syarif Melvin Alkadrie selaku Anggota DPD RI dan Forkopimda Kota Pontianak.

Dengan potensi unik fenomena kulminasi matahari, Tugu Khatulistiwa diharapkan dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kawasan ini, baik melalui peningkatan infrastruktur maupun promosi event, demi mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi daerah.(wnd/ica)